|
| Jumat, 18 Januari 2008 |
| Anne Ahira Ternyata Cinta Indonesia |
Ketika pertama kali mendengar nama Anne Ahira beberapa tahun lalu - terlebih ketika melihat fotonya, saya menduga dia orang Tionghoa atau Jepang. Saya bahkan sempat menduga bahwa dia bukan warga negara Indonesia. Mungkin warga Jepang atau China Taiwan atau Korea atau Singapura.
Ya, dugaan ini memang bukan tanpa alasan. Sebab setiap orang pati setuju bahwa Ahira memang berwajah oriental. Terlebih karena namanya Anne Ahira (sama sekali tidak berbau pribumi), makin banyaklah orang yang percaya bahwa dia memang orang Jepang atau China atau Korea atau Taiwan.
Dugaan itu terbukti salah ketika pertengahan Juli 2007 lalu, saya menonton VCD yang berisi ceramah Anne Ahira. Dan seolah-olah dia memahami isi pikiran saya, ucapan pertama yang dilontarkan Ahira ketika ia telah berada di panggung adalah, “Saya bukan orang Jepang.”
Ahira pun bercerita tentang asal usul namanya. Ibunya memberi dia nama Ahira (berasal dari kata “akhir”) dengan harapan semoga dia menjadi anak yang terakhir. Sebab, ibunya kapok karena Ahira “betah” di dalam kandungan selama lebih dari sembulan bulan. Sudah sepuluh bulan lebih usia kandungannya, tapi si anak belum lahir juga.
 Ternyata, Ahira adalah pribumi asli. Tepatnya, dia orang Sunda (asli lho…), berasal dari sebuah kawasan pinggiran kota Bandung.
Tapi kenapa ia berwajah oriental?
Saya tak tahu persis jawabannya. Tapi setahu saya, memang banyak orang Sunda yang berwajah oriental, seperti etnis Tionghoa atau Jepang. Ketika KKN, saya punya teman bernama Dadang Handayana. Dari namanya, kita tentu tahu bahwa dia orang Sunda. Tapi wajahnya juga oriental. Matanya bahkan sipit. Di desa KKN, warga setempat sampai heboh ketika melihat dadang shalat di masjid.
* * *
Jadi, kini saya tak heran lagi, kenapa nama Anne Ahira tidak berbau pribumi, dan kenapa wajahnya bernuansa oriental.
Terlepas dari apapun, saya merasa bahwa Ahira punya bakat bisnis yang luar biasa. Kesuksesan AsianBrain adalah contoh dari talentanya yang luar biasa. Setelah bergabung di sekolah internet marketing yang satu ini, saya melihat bahwa Ahira pintar dalam memadukan antara konsep bisnis dengan konsep pendidikan. Luar biasa!
* * *
Satu fakta lagi yang mengejutkan saya, sebagaimana yang saya tulis di sini, ternyata Ahira:
- Beragama Islam.
- Sudah bertekad untuk menggratiskan semua seminar-seminarnya. Kalaupun peserta harus bayar, itu adalah untuk membayar sewa gedung, konsumsi, dan seterusnya.
- Sangat cinta Indonesia. Dia bertekad untuk menggratiskan seminar-seminarnya untuk orang Indonesia. Tapi untuk orang luar negeri, dia menerapkan tarif yang tinggi.
- Punya idealisme untuk menularkan virus internet marketing di Indonesia. “Selama ini, kita hanya menggunakan internet sebagai user. Saatnya kita menggunakan internet sebagai marketer,” ujarnya. Sebagai implementasinya, Anne Ahira berencana merilis sebuah CD tentang internet marketing, dan boleh dibajak oleh siapa saja.
Ahira berulang kali berkata, “Jangan remehkan pasar Indonesia. Selama ini sebagian besar target market saya di internet adalah orang Indonesia. Dan anda sudah melihat buktinya, kan?” ujarnya.
Menurut Ahira, internet marketing merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar internasional. “Jika selama ini kita menjadi konsumen dari produk-produk asing, mulai sekarang kita harus bisa menjadi produsen untuk masyarakat internasional,” ujarnya.
Anne Ahira tak lupa menceritakan sebuah pengalamannya yang - menurut saya - cukup unik.
Dulu, dia sangat prihatin melihat warga asing di Indonesia yang digaji sangat tinggi. Dia pernah bertanya pada seorang pekerja Amerika, “Kenapa gaji kamu tinggi banget?”
Dengan santainya si bule menjawab, “Because I am an American.”
Jawaban ini membuat Anne Ahira merasa jengkel bukan main. Lantas ketika sudah sukses menjadi milyuner, suatu ketika dia berkesempatan berbicara di depan warga Amerika di USA sana. Para hadirin sangat kaget ketika mengetahui betapa besarnya penghasilan Anne Ahira.
“How come?” ujar mereka dengan penuh keheranan.
“Because I am an Indonesian,” sahut Anne Ahira dengan santai. Sepertinya dia sedang “balas dendam” terhadap bule yang sempat membuatnya jengkel.
* * *
Dalam acara ISMBEA Award tanggal 20 Juli 2007 di Jakarta, Ahira berkesempatan menyampaikan sebuah testimoni bisnis. Ia bercerita tentang dahsyatnya internet marketing, termasuk penghasilannya yang demikian besar dari bisnis yang satu ini.
Dewi Motik Pramono, pengusaha yang ikut hadir dalam acara itu, terlihat kagum berat pada ceramah Ahira. Dengan penuh semangat ia berseru “Hebat banget!” lalu bertanya-tanya berapa nomor HP Ahira. Dengan sangat antusias ia mendatangi kedua orang tua Ahira untuk menanyakan hal itu.
* * *
Saya sadar, masih banyak orang yang antipati terhadap AsianBrain dan Anne Ahira. Tapi itu wajar. Terlebih karena mereka belum kenal, atau karena mereka termasuk “korban FFSI”, sebuah masa lalu Ahira yang kini sudah dilupakan.
Tapi saya yakin, Ahira adalah warga negara Indonesia, seorang pribumi asli, yang sangat mencintai negerinya. Bisnis yang ia bangun bukan sekadar untuk mencari rezeki. Namun - sepanjang yang saya ketahui - ia punya cita-cita untuk membangkitkan sebuah revolusi bisnis internet, yang dampaknya adalah untuk kemajuan perekonomian Indonesia.
Jika seluruh UKM kita benar-benar memanfaatkan internet untuk menunjang bisnis mereka, Insya Allah kemajuan akan cepat tercapai, dan daya saing produk-produk kita di dunia internasional akan semakin tinggi.
Jika kita benar-benar cinta Indonesia, saya kira internet marketing adalah salah satu peluang kita untuk membuktikannya.
Foto:
Anne Ahira bersama kedua orang tuanya
Sumber: Majalah Wirausaha & Keuangan
|
posted by klulaku @ 19.19  |
|
|
|
|
| About Me |
|
Name: klulaku
Home: Indonesia
About Me: I am part of small piece in this world, with my limitation and weakness. I am wishing to be useful to all society. don't be hesitate to know me.
See my complete profile
|
| Previous Post |
|
| Archives |
|
| Shoutbox |
|
| Links |
|
|
| Powered by |
|
|
